Mataku mulai berbinar-binar, sedikit lagi jatuh dan menumpahkan air mata. Mengingat jejak-jejak yang tertinggal masa, tersapu realita, ...
Baca Saika
Home » Archive for 2013
Secarik Kertas untuk Engkau Baca
Secarik Kertas untuk Engkau Baca "Pernahkah terlintas dipikiranmu, bahwa aku yang akan menjadi anakmu?" Aku ingin tahu tenta...
Baca Saika
Batas Sabar
Saya selalu berpikir, kalau sabar itu tidak ada batasnya. Saya selalu memaksa kalau saya tidak akan kehabisan kesabaran, karna sesungguhn...
Baca Saika
Jas Hujan Di Awal Desember
Seperti biasa, hari yang paling kutunggu-tunggu telah datang; Sabtu. Hari untuk melangkah kembali ke rumah. Bertemu dengan sanak keluarga t...
Baca Saika
November Rain
Karya: Munifa Embun di kaca jendela masih tersisa Meninggalkan jejak hujan di kemarau yang panjang Selamat pagi katamu menyapa ...
Baca Saika
Rengkuh Aku jangan Kau Lepaskan (Kalimat yang Tak Bisa Aku Katakan Ayah)
Oleh: Munifa Kepadamu, yang aku cintai sepenuh hatiku... Aku mungkin lalai dan melupakan sedikit gertakmu Tapi ku katakan dihatiku ...
Baca Saika
Hadiah Terbaik yang Allah Berikan
Kehidupan... Tidak ada yang lebih baik daripadanya, karena segala sesuatu tidak akan ada tanpa kehidupan. Dari detak jantung yang pertam...
Baca Saika
Keluargaku SAMAWA
Bisikan aneh itu tidak jua bosan, terus mengikuti kemana pun jalan yang menjadi tujuan. Ketika yang datang itu impian, aku masih harus menun...
Baca Saika
Menunggu?!
Menunggu... Ada banyak alasan mengapa kebanyakan orang tidak menyukai hal yang satu ini. Bukan hanya karena waktu yang terbuang percu...
Baca Saika
Cerita untuk Hari Tua
Buatkan aku sebuah gubuk untuk menikmati senja setelah terik membakar kulit hitam ini, untuk membuat masakan yang lebih sering kau sebu...
Baca Saika
Hujan dan Kita yang Berjalan Setelahnya
Written by: Munifa Kenangan kita ketika hujan. Rembesan air mengenai wajahku di kerai kaca mobil, aku suka hujan tapi tidak untuk saat i...
Baca Saika
Aku Rindu Kita yang Kemarin
Karya : Munifa Mataku mulai sembab Menapaki jejak yang tersapu angin Rintihku mungkin tak jua kau dengar Lantaran jemarimu sibuk mengo...
Baca Saika
Diantara Potongan Ketupat
Kemenangan kita dihari nan fitrah Berakhir... Ada gelak tawa disana, ada juga yang menangis tersedu-sedu disini. Teriakan para pe...
Baca Saika
Mataku pada Matamu
Aku tidak tahu harus memulainya darimana. Mungkin dari sana, tempat kita pernah bersua kata, menghabiskan waktu berdua saja. Pertemua...
Baca Saika
Guratan Jiwa yang Resah
Ada yang tidak bisa aku pahami, tidak bisa ku logikakan maknanya. Seperti mataku tertutup untuk membacanya, sulit. Duduk ditempat ini, ...
Baca Saika
Rasa Syukur PadaNYA
Bismillahirrahmanirrahiim. Sulit sekali untuk memulai menuliskan ini, aku tidak bisa memilih mana yang harus kudahulukan. Semuan...
Baca Saika
Masih Saja
Sepertinya aku harus mengurung kembali diriku dalam sepi yang sangat lama. Aku merasakan sesuatu yang berbeda, sangat berbeda...dim...
Baca Saika
Wanita Berkacamata
Karya: Munifa Munifa Unhy Hari ini, ketika matahari mengintip di balik pagar bukit, lalu butiran-butiran embun nampak menghiasi ku...
Baca Saika
Tentang Keraguan
Karya: Munifa Aku ingin bercerita tentang sebuah keraguan... Sebelum masa itu tiba, sebelum semua menjadi sia-sia, dan sebelum nafas it...
Baca Saika
Pelangi Di Ujung Senja
Sore yang mendung, mengantarku pada sebuah jalan yang penuh sesak, karena udara tercemar penuh debu yang menghitamkan tenggorokan. Peka...
Baca Saika
Akhirnya Harus Kuakhiri
Aku... kini berjalan sendirian, bertengger pada senja yang kian meredupkan warnanya; ketika malam mulai mengusirnya. Aku seorang yang berte...
Baca Saika
Dalam Kesederhanaan
Hidup di dalam lingkaranmu memberiku satu arti; betapa aku beruntung merasakannya. Dan kau masih, masih saja bisa menjadi yang bertahan unt...
Baca Saika
Dia Datang, Kau Kembali
Kemapanan bukanlah satu-satunya alasan seseorang disebut dewasa, juga dibutuhkan pikiran dan perasaan. Tak henti-hentinya mereka menanyaiku...
Baca Saika
Tanpamu Aku tak Berarti
Aku seorang yang tak tahu menahu ketika mereka bertanya kenapa aku masih sendiri. Aku tak pernah berani menjawab tanpa alasan yang meyakink...
Baca Saika
Pergilah Aku tak Apa-apa
Berulang kali ku baca surat itu , mataku mulai sembab, memerah hingga membengkak. Aku tak lagi peduli pada tulisan yang harus ku lanjutka...
Baca Saika
Balasan Suratku
Aku baru sadar ternyata aku terlalu lama berdiri di depan makam Dea, dari celah-celah dedaunan ada sinar yang memantul dari kacamataku, sep...
Baca Saika
Subscribe to:
Posts (Atom)