Hari-hariku kini terperangkap dalam sepi. Tak sama seperti
ketika aku masih bisa berjalan tanpa harus menutup mata dari siapapun. Saat
langkah tak harus maju-mundur. Ketika jari-jari bebas merangkai kata menjadi
kalimat-kalimat penuh arti. Mungkin ini yang disebut karma, atau akibat dari
sebab yang pernah terjadi dimasa lalu. Tapi apakah aku harus tetap terpuruk?
Rasanya itu hanya akan membuatku semakin buruk. Aku terkurung disini, untuk
tidak menemukannya lagi.
Ada yang memanggilku, tapi aku tak bisa menjawabnya. Ada
yang mengajakku, tapi aku tak bisa mengikutinya. Aku takut bila aku salah lagi
memilih keputusan. Aku takut akan ada lagi yang terluka. Hatiku memilih tinggal
dan tak perlu bicara; diam mungkin adalah jawaban.
Tapi ada yang salah pada hatiku. Entah apa, aku masih
mencari. Perihal aku yang ingin melupakan, masih harus bersabar dari hal-hal
yang, terkadang mengingatkan. Namun, apa daya aku hanya bisa menuggu waktu
beberapa saat. Kukira akan semudah yang kubayangkan, kukira akan lebih cepat
dari yang kuperhitungkan. Dan aku salah lagi.
Pada akhirnya, akulah yang harus pergi. Berapakali pun
aku mencoba membolak-balikkan logikaku yang juga kadang bingung sendiri, tetap
akulah yang harus jauh. Tanpa perlu melangkah kesana, tempat dia berada. Aku
harus mengurungkan niatku sesering mungkin, agar tak ada keinginan yang timbul
untuk melihatnya lagi. Agar tak ada lagi harapan bertemu dengannya suatu hari
nanti. Dan untuk memastikannya baik-baik saja, tanpa ada aku lagi; yang sering
membuatnya sakit.
Aku ingin terbang sejauh yang aku inginkan. Lepas. Bebas.
Sehingga tak perlu ada luka lagi.
Sumber gambar: http://komidiputar16.wordpress.com/2011/05/15/karena-perempuan/
Sumber gambar: http://komidiputar16.wordpress.com/2011/05/15/karena-perempuan/
0 Response to "Lepas"
Post a Comment