Kehidupan...
Tidak ada yang lebih baik daripadanya, karena segala sesuatu tidak akan ada tanpa kehidupan. Dari detak jantung yang pertama, menjadi tangisan yang menggembirakan, saat itu ketika Tangan tanpa wujud melepaskan genggamanNYA. Aku menjadi seorang anak dari malaikat tanpa sayap. Sebuah keajaiban nyata menjadikanku bernapas legah, mencium aroma surga sebelum surga, merasakan panas neraka sebelum neraka. Nikmat untuk menguji ketaqwaan, dan cobaan menguji keimanan. Aku ada karena memang harus ada. Itulah hebatNYA Allah.
Dari tanah kering di kemarau yang tandus, hingga menjadi basah di penghujan yang lembab, kaki-kaki kecil itu tiada lelah untuk melangkah. Ketika itu tangan mungil ini masih digiring melewati sepanjang lintasan yang berdebu, sembari menatap dari jauh wajah yang sabar menanti ku kembali, Ibu. Sebuah lengkungan rapi dari bibir tulusnya adalah sebuah keindahan yang tidak tersibak oleh waktu, sepanjang perjalananku senyumnyalah yang paling ku rindukan. Malaikatku-separuh jiwaku.
Waktu ternyata begitu cepat berlalu setelah malam itu datang, aku baru saja menyisir rambutku dan mengikatnya dengan gelang karet kemarin sore, dan hari ini aku berdiri disini tanpa sehelai rambut yang bisa ku ikat seperti kala itu, semua telah rapuh, tak lagi sama seperti waktu dulu. Perjalananku sudah tak nyaman untuk dikatakan aman, aku harus berjalan sendiri. Mengarungi sungai harapan, menyusuri setapak impian disana mimpi itu nyata, benakku. Seruan dari dalam nuraniku terus mengusik sepanjang langkah kakiku, seperti itu adalah hal yang menjadi kewajibanku. Dengan lantang dia memanggil namaku, menyebutnya sebagai jimat diperjalananku, dia ayahku. Dengan segala keteguhan hatinya melawan siapa pun untuk memudahkan jalanku. Superheroku-kebanggaanku.
Setiap dentuman jarum jam saat malam menjadi lebih kelam aku semakin tidak berwarna, semakin sulit membedakan aksara. Aku mungkin saja layu atau menjadi lebih rentah, dan saat itu tepatnya dimana hatiku dibukakan pada satu rasa, satu angan, satu tujuan, dan satu cinta. Aku pasrah rasa ini dibawa pergi olehnya, ikut dalam sanubari jiwanya. Dia datang tanpa ku minta, dan lalu hadir sekejap mata begitu saja. Memberi bunga terindah dalam mimpi yang sempurna, meski itu hanya sebuah mimpi dalam khayalan. Dia-tumpuan harapanku.
Dan tidak ada hal yang paling membahagiakan, karena mereka ada dalam kehidupan ini-dihidupku-duniaku.
Aku bersyukur mereka yang telah terlahir sebelum aku, dan aku yang terlahir ditengah-tengah mereka. :') ({}) :*
24 November 2013
0 Response to "Hadiah Terbaik yang Allah Berikan"
Post a Comment