Akhirnya Harus Kuakhiri

Aku... kini berjalan sendirian, bertengger pada senja yang kian meredupkan warnanya; ketika malam mulai mengusirnya. Aku seorang yang berteman dengan sepi, bernyanyi diantara petir saat hujan menyergap kegersangan hari, terdengar riuh kakinya menghentak bumi. Menebarkan bau tanah hingga sesak dipenciuman, lalu dingin mengelilingi tubuhku. Aku membekap diriku dalam keterasingan tanpa jalan keluar, aku yang seolah diterpa badai yang membawaku ke dunia tanpa tepian. Entah dimana itu, aku masih mencari jalan.

Sebelum aku terbangun hari itu aku masih belum menyadari, betapa mungkin cintaku ada untuk dirimu, sedangkan aku hanya maya yang tidak tahu siapa itu kau. Aku masih menganggap itu ambisiku, sedangkan rasaku semakin dalam, diam-diam menyusup disetiap aliran darahku. Aku masih belum sadar, masih menganggap semuanya biasa, hanya sekadar gurauan kata tanpa makna yang jelas, untuk apa dan untuk siapa. Aku bahkan tidak menyadari bahwa itu dari hatiku, aku kira hanya kata-kata dari lidah tak bertulangku. Sedangkan yang bicara adalah hati kecilku, yang mencintaimu.

Akhirnya Harus Kuakhiri


Namun, ada yang salah ketika aku terbangun dari tidurku yang lelap. Aku tidak benar sedang bermain, aku hidup dengan rasa yang nyata. Rasa yang benar-benar dari nuraniku. Aku hampir menghabiskan waktuku dengan mengira aku telah menemukan perjalanan yang luar biasa. Bahkan lebih dari perjalanan yang berbahaya. Aku sadar, cintaku ada, nyata dia berjalan lalu berlari hingga hanyut bersama harapanku.

Akan tetapi, ada yang lain berbeda saat aku masih tertidur, aku merasakan sesuatu, saat aku belum menyadari kau dekat, tetapi setelah aku sadar dan yakin kau jauh, semakin jauh. Aku mulai berpikir keras, semakin tidak terarah, aku menjadi sangat bingung dan terlihat seperti orang yang tak tahu apa-apa. 

Akhirnya Harus Kuakhiri


 Dunia dalam mimpiku yang ingin kujadikan nyata sangatlah tidak mungkin, semua berbanding terbalik. Dan aku memutuskan untuk tidak lagi bermimpi hal yang sama, berhenti untuk menceritakan kisah yang sama. Akhir yang tak sama, dan harus kuakhiri agar benar-benar berakhir. Aku mencintaimu, tapi tidak untuk memilikimu. Itulah akhirnya.

0 Response to "Akhirnya Harus Kuakhiri "

Post a Comment