Serpihan asa itu mungkin masih utuh, hanya terberai dan tak tersentuh oleh jemari-jemari rasa. Aku yang harus mengumpulkannya sendiri, satu persatu untuk rapi. Membiasakan beranda hati menerima sebab-akibat yang terjadi. Dan mimpi, adalah apa yang membawaku kesini.
Dan lalu, ketika aku terbangun, disini, sendiri. Mencari ruang yang tak berdinding, tanpa atap dan alas yang nyata. Seperti hidup tapi tak bernyawa, seperti berjalan tanpa kaki, sendiri saja. Rasa itu mulai terasa sangat dalam, menggebu-gebu, bertengger di dinding sepi. Rindu.
Ketika aku sibuk mencari sendiri, dihadapanku kulihat dia. Dia yang diam-diam bersembunyi. Dua pasang mata bertemu dalam satu pandangan. aku terkesiap, terhenyak seketika, dari dua mata itu ada rindu yang aku tangkap. Jelmaan rasa yang lama, yang pernah terkubur rapi dalam dada. Disana di mata itu, rindu tertanam makna yang aku cari.
28 Juli 2013
0 Response to "Membaca Rindu Di Matamu"
Post a Comment