Aku Gagu, Engkau Bisu

Aku Gagu, Engkau Bisu

"Aku tidak tahu mengapa Dia mempertemukan kita diwaktu lalu, seperti angin yang datang dan lalu menyegarkanku seketika itu.  Dan haruskah aku mengenalmu atau sebatas tahu siapa namamu? Aku terpenganga dan tenggelam dalam kebisuan yang mencekamku. Mataku berbinar dan engkau tak tahu siapa aku pula bagimu. Ah, pentingkah aku tahu, dan haruskah engkau mengenalku, itu masih tanda tanya kepada sang waktu. Selengkung senyum tergaris di wajahmu dan aku mencoba mencari maknanya dalam ketimpangan yang bisa saja menjatuhkanku; hingga aku terlupa kodratku sebagai seseorang yang harus menunggu.

Sekian waktu berlalu, detik tik tik berdentum berganti-ganti seka demi seka tanpa hitungan jam yang membatasi jalanku. Sejauh ini, aku tidak tahu siapa gerangan dirimu yang membelalak mencari tempat yang entah dimana engkau temu, dalam mimpi terindah di malam bulan mencumbu bintang yang berkerlip di balik awan kelabu. Mengapa pertanyaan itu masih membayangiku, menghujat dan menghujani pikiranku. Dan apakah engkau tahu, mungkin aku ingin mengenalmu dan hidup di jalanmu."

***
Aku Gagu, Engkau Bisu
Apakah engkau berpikir begitu tentangku? Aku mencoba membaca hatimu seperti yang kutuliskan dalam lamunanku, menerawang hingga ke sudut jiwamu. Tahukah kamu, aku menjadi gagu. Yah, bahkan untuk sekadar berkata "Apa kabarmu?" Apakah engkau memikirkanku seperti apa yang kubayangkan tentangmu? Seperti logikaku telah merasuk menuju tempat di hatimu. Ah, mengapa aku begitu naif. Mengapa aku sebegitu peduli. Sedangkan aku belum tahu pasti engkau pikirkan atau abaikan begitu saja. Baca aku, dan aku akan mengatakannya padamu. Tentang sebuah ceritra, tentang sebuah kisah. Tawa yang aku titipkan pada secarik kertas, yang sebenarnya tak biasa aku membuatnya; namun hatiku memaksa merangkainya; menjadi sebuah tanya dan keragu-raguan.


Hei, engkau yang disana. Mengapa masih membungkam dalam diam. Bisu pun engkau jadikan kegemaran, sedangkan aku tak bisa memulai kata. Aku yang gagu mengangkat suara, engkau bisu menyuarakan rasa.

Related Posts :

  • Jatuh untuk Bangun Hidup kuandaikan dua dimensi, berbeda tapi tetap satu bersatu menciptakan dimensi ketiga. Dimensi pertama adalah aku, dan dimensi kedua ada… Read More...
  • Cinta Bayangan Sekali lagi bayangan itu tak lepas dari imajinasiku. Terus mengisi ruang ruang dalam diriku. Aku ingin bayangan itu nyata, bergerak bebas … Read More...
  • Hujan, Kukira (Kau) tak Datang Lagi... Pada dinding putih ini, semua pikiran kuungkapkan. Meski bisu, tak engkau dengarkan. Aku hanya punya ini, sebagai pengantar rindu, jika ang… Read More...
  • Finger of The Rain Aku berharap akan turun hujan hari ini... Aku menitipkan resah pada langit, tapi bintang menolak untuk berbagi. Aku bercerita pada awan;… Read More...
  • Rasa Takut Itu Masih Ada Disaat dunia tak menyukai kita, bahkan ketika aku yakin bahwa engkau tidak akan pernah mengikutinya, saat aku percaya bahwa kita masih akan… Read More...

2 Responses to "Aku Gagu, Engkau Bisu"