Mataku mulai sembab
Menapaki jejak yang tersapu angin
Rintihku mungkin tak jua kau dengar
Lantaran jemarimu sibuk mengoyak kertas di kayu tua
Aku juga jiwaku menjadi sepi kala itu
Saat semilir angin berhembus meniupkan aroma kesedihan
Entah darimana datangnya dia menari begitu kencang
Menyisakan debu-debu jalan dikelopak tak bertulang
Kepada angin...
Jika malamku untuk kau jadikan basah
Aku tidak mampu mengusapnya dengan jemari lemah ini
Meski harus ku telan pelan, dengan pahit yang tersisa dibibir rasa
Aku masih akan menunggu pagi, menunggu hadirnya rindu yang tersemai dalam sepi yang mematikan sesekali
Dan aku mulai gila.
Akan menjadi gila, karena rindu yang tak terjamah oleh tangan tulusnya
Aku...
Kepada kita yang kemarin menanti senja dibibir pantai hitam
Aku rindu...
Munifa
Parangtambung, 09 Oktober 2013
0 Response to "Aku Rindu Kita yang Kemarin"
Post a Comment