Bahwa Aku

Bahwa Aku

Dalam kegilaanku pada hujan yang menghentakkan kakinya di perut bumi
Jiwaku terlena kerana angin meluluh-lantakkan rasaku
Dimana gerakku terbatas oleh waktu
Bahwa aku mulai terjatuh dan harus kembali membangun...
Karena aku...
Mawar yang tak bisa engkau sentuh...

Katakan...
Jelaskan...

Sebab apa aku mulai rindu?
Sedangkan hadirnya baru saja tiga detik lalu
Memekarkanku...
Mewarnai warnaku...
Menyisakan rona jingga diantara merahku...

Katakan...
Satu kali sebelum lelapku...
Bahwa aku adalah dia yang kau tunggu...

Munifa
Parangtambung, 21 Januari 2014

Related Posts :

0 Response to "Bahwa Aku"

Post a Comment