Kepada Perempuan yang Sejenak Sempat Mengisi Hidup Lelakiku
Seharusnya aku tak secemburu ini padamu, perempuan yang sejenak sempat mengisi hidup lelakiku
Kau tahu,
Katanya kau hanyalah sebuah jeda
Seorang teman bagi sepinya
Saat aku tak ada
Kau tahu,
Katanya kau hanyalah sebuah jeda
Seorang teman bagi sepinya
Saat aku tak ada
Seharusnya hadirmu tak perlu gusarkan hatiku, perempuan yang sejenak sempat mengisi hidup lelakiku
Kau tahu,
Katanya kau tidak berarti apa-apa
Hanya pengisi kekosongan hati
Saat kami sempat terpisah puluhan hari
Kau tahu,
Katanya kau tidak berarti apa-apa
Hanya pengisi kekosongan hati
Saat kami sempat terpisah puluhan hari
Seharusnya, memang dulu aku tak pernah pergi dari sisinya
Membiarkan dia merasa sepi lalu butuh pengganti
Sampai dia memilihmu yang juga sedang sendiri
Kau tahu,
Padamu aku masih sulit menerima masa lalu
Membiarkan dia merasa sepi lalu butuh pengganti
Sampai dia memilihmu yang juga sedang sendiri
Kau tahu,
Padamu aku masih sulit menerima masa lalu
Maka, semoga kelak ketika ia membaca ini
Kau sudah benar-benar pergi
Dari manapun sisi hatinya, yang pernah menyimpanmu
Karena walau hanya dalam benaknya saja
Aku tak rela.
Kau sudah benar-benar pergi
Dari manapun sisi hatinya, yang pernah menyimpanmu
Karena walau hanya dalam benaknya saja
Aku tak rela.
Medan, 31 Agustus 2015
- Tia Setiawati
0 Response to "Kepada Perempuan yang Sejenak Sempat Mengisi Hidup Lelakiku"
Post a Comment