Hujan dan Malamku Menangis Sendiri

Hujan dan Malamku Menangus Sendiri

Tik tik tik iramanya merdu bermainkan pilu
Perlahan merembes di jendela tak berkayu
Teringat diri pada jiwa yang lama merindu
Sedangkan mata tiada jemu untuk bertemu

Hujan tik tik tik terdengar riuh; rinainya jatuh satusatu
Menghentakkan kakinya di bilik penuh debu
Sebingkai rasa jadi menggebugebu; hati lalu menepi di belantara nafsu
Kiranya daku satu yang merindu, yakinkan hujan tetap menangis syahdu

Siluet kelam itu masih bertanya ragu
Mengapa diri tetap menunggu
Jika hujan tak mampu mengobati rindu
Cobalah pejamkan mata; menunggu hari baru

Ah, rasanya menangis pun tak mampu...

Munifa
Parangtambung, 15 Januari 2014.

Related Posts :

  • Luka yang TersisaKepada hati yang masih menyimpan sisa luka~semoga kelak kau kan bahagia. Pedih tergores dalam sukma Hingga kering air mata tak ber… Read More...
  • Setelah Air Mataku Kau Bendung Aku percaya pada takdir yang mempertemukan kita, deretan peristiwa yang telah terjadi  kusimpan rapi; sebagai rekam jejak kenangan yan… Read More...
  • Indahnya Ramadhan #1 Sepiring Nasi Dari Ibu Coretan Pena: Munifa Bulan bercumbu di balik keremangan Sedikit demi sedikit tak kasat oleh mata Membentuk… Read More...
  • Indahnya Ramadhan #3 Sendiri Menikmati Masakan Ibu Coretan pena : Munifa Waktu membiusku dalam kantuk ah aku lupa ini sudah hampir imsak di depanku bingki… Read More...
  • Indahnya Ramadhan #2 Embun di Pelupuk Mata Coretan pena : Munifa Fajar mulai menyingsingkan lengan memberi warna pada wajah dunia kelam kini bias oleh… Read More...

0 Response to "Hujan dan Malamku Menangis Sendiri"

Post a Comment