We are Not Community, but We are Family (KLOVER)

Jeng jreng jeng jeng...
Ini ada lagi sepenggal cerita tentang KAMI. Yah, kami dari KLOVER. Kalian sudah tahukan KLOVER itu seperti apa? Lupa? Atau masih abu-abu tentang itu? Nah baca saja ini...
KLOVER itu kelas paling berisik, ada juga dari mereka yang hobby-nya nge-gosip. Ada tong itu yang suka maccalla. Tapi, ada juga ji tawwa yang diam-diam, terus tersenyum sendiri dikejauhan (disudut paling belakang biasanya).


Seperti kata orang, "Usaha selalu berbanding lurus dengan hasil, sesuai gaya yang diberikan." Nah, KLOVER membuktikannya pada SPORA (Sport and Art) 2014 HIMABIO FMIPA UNM, kami mengangkat tema "We are not community, but we are family" keren toh, dan memang begitu adanya. Kami optimis sejak tahun lalu di SPORA sebelumnya bahwa kami akan jadi juara umum tahun ini. Dan itu terbukti ampuh. ciah... ciah... ciah... Ternyata kekuatan paling besar yang memberi keberuntungan adalah optimis dan percaya pada takdir Allah SWT. Siapa yang menyangka loh? Semua terjadi begitu cepat.

We are Not Community, but We are Family (KLOVER)
Ini waktu parodi di pembukaan SPORA 2014

Di awal SPORA kami sempat down, ambruk, isss... karena semua pertandingan olahraga putera selalu di kalahkan oleh kelas lain, itu kekurangan kami, kurang banyak laki-laki yang tangguh mungkin. Hihihi. Tapi hebat tong ji tawwa, karena tetap main dengan keikhlasan, apalagi waktunya lawan The Legend senang sekali mi itu kasian karena bisa long set, lawan hebat luar biasa. Walaupun kalah yah kami tetap bersyukur, berarti Allah masih memeberi kesempatan untuk kami belajar dan belajar lagi.


Ingin nangis juga rasanya, ketika mengingat perjuangan teman-teman. Misalnya nih yah, waktu malam di kost kerja persiapan karnaval sampai tengah malam bingit. Perjuangan membuat kostum Danbo dari kartoon pake disambung lagi karena tidak muat. Hikshikshiks. Kami sudah kayak pemulung saja mengumpulkan karton bekas begitu banyak (Bukan kami sih, tapi beberapa orang, jangan mi sebut namanya tawwa, yang penting itu kami lah) hehehe.

Gambar waktu kami sedang membuat persiapan parodi untuk pembukaan SPORA 2014.
We are Not Community, but We are Family (KLOVER)
Bergaya dulu pemirsa

KLOVER
Personil KLOVER di balik layar

We are Not Community, but We are Family (KLOVER)
Bendera KLOVER hasil ciptaan sendiri. Akibat tidak ada percetakan yang mau menerima pesanan kami. :( :p

Apalagi waktu permainan rakyat yang sampai berdarah-darah kakinya kak Tasyrik, Ofat, Myus, sama yang lain-lain kodong ngeri tapi kasian juga rasanya. Sama EMLP yang jago main lari kelereng, hebat bisa menyeimbangkan kelereng di atas sendok sambil berlari. Tangguh memang. Sama Lifa dan Anto (KETI) haha yang bisa tong ji na buka mulutnya lebar-lebar menyantap kerupuk (Lomba makan kerupuk) langsung kenyang mereka. 


Nah, paling tangguh lagi itu pemain Volly Puteri (Jusna, Aulia, Selfi, Lifa, Sani, dan Resna) yang luar biasa. Serangan bertubi-tubi dari mereka tdak mampu dilampaui oleh lawan. Ciyeh. Suporter juga tawwa hebat ji juga. Sudah tahu kami kelas yang paling ribut, jadi wajar kalau di lapangan suara kami yang paling mendengung. Hahaha. 

We are Not Community, but We are Family (KLOVER)
Ini foto waktu latihan Volly teman-teman. Hehehe. Maaf yah kami bisanya bergaya di belakang lapangan. :D
Pertengahan SPORA dagdigdug semua mi itu anak KLOVER, kenapa tidak di pertandingan sepak bola mini, tennis Meja, dan takrow tidak ada yang berhasil sampai ke final, semifinal saja tidak kodong. Hikshiks. Tapi dengan kelapangan hati kami menerima kekalah yang mungkin memang tidak ditakdirkan untuk kami. Takut sekali mi itu kasian. Apalagi waktu keluar mi skor pertandingan, beh KLOVER masih kosong, sedangkan yang lain adami sampai 10 point tawwa. Keluarga baru Biologi, yah angkatan 2013 juga jago. Tapi, masih jago kami kayaknya, hahaha jago protes sama panitia (Kalau merasa dicurangi terkadang) perasaan kami ji mungkin, tapi bisa jadi kan? Hehehe. Bagaimana kah sanging the legend mamoo lawannya. -_-


Pekan olahraga hampir usai, yang bertahan cuma kelompok volly puteri doang ehh sama Anto tawwa yang bertahan dipermainan catur-nya, sampai ke final. Nah, masuk pekan seni. Pertandingan pertama itu lomba cipta baca puisi kalau tidak salah, atau desain poster yah? (lupa-lupa ingat). Pokoknya itulah. Yah kami tidak mendapat apa-apa di lomba desain poster, sebenarnya lumayan bagus mi itu desainnya (Of sama AM) tapi mungkin presentasinya kasian kurang memuaskan juri. Jadi yah maumi diapa? Pasti mereka juga degdegkan gitu.
Kalau lomba puisi, kami mengutus 3 peserta. Tanrang mauna itu menang sampai banyak ta kasih ikut. Kami (YLL, EMLP, dan M), berenggut mi itu bede sebelum mulai lombanya, waswas juga rasanya karena tidak tahu apa temanya. Berbeda dari tahun sebelumnya, lomba puisi-nya itu cipta langsung baca, jadi tidak bisa dibawa pulang. Waktu menciptakan puisi dengan waktu 60 menit dengan temanya; Biosastra; "Menemani rasa di tahun politik", cukup membingungkan sebenarnya.

Butuh waktu 45 menit baru selesai ciptanya, cukup lama juga rasanya. Bagaimana tidak harus ada unsur biologi di dalamnya, nah apa loh hubungannya politik dengan biologi? Abu-abu kurasa itu dipikirkan. Ternyata peserta lain ciptanya ada unsur biologinya, ada yang na kasih masuk epidermis, ada juga simbiosis mutualisme, evolusi. Saat lomba baca puisinya, degdegan begitue. Bagaimana tidak loh, ada senior toh jago baca puisinya, tapi waktu itu kami tidak sempat lihat (Kacipurrang, jadi pergi makan dulu). Untung ada yang beritahu kalau juri sudah ada, nah pas masuk ruangan langsung kami yang tampil, langsung gelisah, belum latihan juga kodong, masih dibaca sepintas itu teks-nya, belum ada apa-apa. Naik mi bedeng, di atas panggung itu (dasar lantai), gemetaran sekali mi itu kaki, sampai bacanya tersendat-sendat. Sampai akhir tangan tidak mau berhenti bergetar. Sama semua pasti rasanya untuk semua peserta. Selesai juga beban yang satu itu. Jadi kami langsung saja pulang, dengan hati yang bimbang. Takut. Malu. Tapi tetap berharap.


Setelahnya itu ada lomba fotografi. Kusuka sekali liatki itu foto yang na upload sodari Tina di group, yang ada cipratan airnya, pas Anto keti menendang, hampir berpelukan sama lawan. Hihihi. Sama foto yang ofat punya, keren tawwa karena pas terbang itu peserta (kak Ar) mau menyundul bola takrow. Calon juara memang. Hahaha. Judulnya itu sederhana sekali "Ciprat" dan " Fly to the Victory", sederhana toh?
Berita baru nih, ada isu kalau cipta baca puisi itu diraih oleh KLOVER, katanya 1 dan 2 (tapi tidak tahu siapa diantara kami bertiga). Beh, tidak percayaku. Waktu itu, setengah percaya ji iya. Karena tidak ada bukti, gosip dari mulut ke mulut ji. Sudah tahu banyak tukang gosip di klover. Huh. -_-
Baru ada juga bilang kalau senior lagi dapat itu juara satunya puisi, hedede langsung itu perasaan tidak karuan. Sudah meki senang karena katanya dari kami, ternyata gosip baru lagi bikin jatuh semangat. Tapi ternyata memang benar tawwa. Karena pas hari itu keluar point sementara, dan langsung ada nilainya untuk kolom puisi. Nilai pertama untuk KLOVER. Bersyukur sekali mi itu, kami bisa mengejar ketertinggalan. Tahap awal menjadi pemenang. Ciyyeh. Lomba fotografi juga, juara 1 dan 2 diraih oleh kelas kami. Hihihihi. Tambah melayang mi sebagian anak KLOVER. Teriak teriak mi kayak mau menelan orang. Senang sekali. Wajah mereka berubah, dari yang kayak iblis jadi kayak malaikat. Hahaha.


Sedangkan, kelompok VG masih sibuk-sibuknya latihan. Biasanya curi-curi waktu sebelum kuliah. Apalagi kalau tidak ada dosen, langsung baris dan "hu...uuu...uuu... huu... uuu... uuuu..." Nyanyi mi tawwa. Kami punya teman baru namanya Zeth, yah bisa dibilang begitulah, orang baik, dan sabar begitue membantu kami, melatih kami juga. Banyak kendala yang kami alami sebenarnya, kadang ada kesalahpahaman, ada yang tersinggung, ada juga mi mojjok mojjokanG, tapi Alhamdulillah semuanya indah pada akhirnya. Dan berakhir bahagia selamanya. The End.
Eh... Masih belum tamat loh... Masih ada ceritanya. Jangan malas membaca. Membaca itu jendela dunia. :D


Nah, persiapan VG untuk tampil itu sebenarnya agak berantakan, tapi apa gunanya otak kalau tidak dipakai berpikir? Jadi yah sejadi-jadinya mi itu konsep untuk malam vocal group. Yah... Kostum merah dengan suasana horor. Sebenarnya lagunya itu lagu bahagia bede'. Tapi tidak tahu kenapa jadinya seperti itu. Terus toh... Ditampilin deh itu peserta pertama dari kami. Huhuuhuu... Diam semua orang. Hening. Damai. Tapi gemetaran tongji. Gugup pemirsa. Banyak orang. Jurinya juga luar biasa. Anak seni. Haddeh. Tangkis mi itu. -_-
Penampilan setelah kami juga super sekali. Penguasaan panggung yang menarik. Hebat memang. Kusuka kusuka. Cantik... Cantik...


Besoknya malam penutupan. Hihihihiihi. Malam yang paling dinantikan. Malamnya para juara. Eaaa... Nah, singkat cerita. Malam itu lomba terakhir digelar, lomba akustik. Yang akustik juga butuh kerja keras loh yah. Latihannya bisa malam doang kodong, karena siangnya untuk yang VG. Kayak mi itu jangkrik yang nyanyi tengah malam. Sampai jam 1 malam kodong. Latihannya. Hiks. Kalau pagi matanya sudah tidak keliatan. Hitam mami pinggir na. Seperti mata Panda. :( Jelek diliatnya. Nah, beruntung ada teman kostnya Myus, kak Abri yang siap melatih kelompok akustik. Luar biasa. Semua itu ada hikmahnya.
Pas lombanya di gelar, yah kami sedikit aneh melihat gaya mereka yang huh, mauka kurasa bongkarki. Malam itu juga pi kasian baru dikonsep temanya. Hijau. Itu dasar warnanya. Baku tabrak-tabrak mi itu baju kasian e... Maklum anak kost tidak ada baju bagus na. Terpaksa mondar-mandir kesana-kemari cari kostum yang cocok. Ada tongmi yang jadi tukang ojek malam-malam (Agung) Hihihi. Super sekali perjuangannya, pantas diacungkan jempol. Teruntuk Rika juga yang sudah membantu make-up-nya teman-teman. Kami tidak perlu ke salon lagi, ada ji juga indo' bo'ting na KLOVER. Hahaha. Ada juga Yayi yang jago memasangkan jilbab. Ehehehe. Lengkapmi. Tidak pake biaya ji kodong. Para katte tongji tolong menolong. Kebersamaan yang luar biasa. Kembali ke topik. Nah, setelah di make-over, bagus mi keliatan tampilannya mereka dari sebelumnya, sudah tahu kalau Selfi itu tidak biasa tampil feminim jadi dia butuh bimbingan. Malamnya itu, Feminim sekalimi. Waktu vocal group tidak terlalu ji. Cantik sekali pokoknya. Waktu naik ke panggung, banyak yang teriak dari belakang. "Fatiiiiin... Fatiiiin... Fatiiinn..." Hahahahaha. Ketawa semua anak KLOVER lagi. 
Jengg... jengg.... Jenggg... Petikan gitar sodara Qadafi mengiringi lagu HYMNE HIMABIO yang dibawakan Mhiya dan Selfi. Ada juga Resna di bass, Ames di marakas, dan Ummi di cajon. Personilnya hampir cewek semua. Untung ada ji Qadafi. Hahaha. Mereka memberi penampilan yang terbaik. Hening seketika, semua diam. Para suporter juga ikut diam. Berdo'a dalam hati. Yah... berharap tidak terjadi kesalahan. Dan Alhamdulillah, hingga lagu pilihan berakhir semuanya baik-baik saja. Senang rasanya. :')


Nah, setelah rangkaian acara lomba akustik waktunya menunggu pengumuman. Lalala Yeyeye.... Yeyeye... Lalalala... Tidak sabar semua mi mau jadi juara umum. Hahaha. PD begitu. :D
Pengumuman juara... Eng ing engg... Engggg... Pertama Juara satu parodi, juara 3 permainan rakyat... Kentara sekali rakyat jelatanya. Hahaha. Abal-abal. Untuk bidang olahraga nama KLOVER hampir tidak disebut. Untung ada ji Catur dan Volly puteri yang dapat juara. Yah... Syukurlah... :)
Kemudian, bidang seni, hampir semua namanya KLOVER yang ada. Hehehe... Alhamdulillah yah. Paling degdegan, pas pembacaan pemenang akustik. Langsung jurinya yang bacakan, sedikit diberi komentar, hebat juga jurinya. Kereeeeeeen... Dag dig dug gedebak gedebuk suara jantung berdentum-dentum. Pemenangnya adalaaaaah... KLOVER... Yah... Suatu kesyukuran bagi kami. :')


We are Not Community, but We are Family (KLOVER)
Alhamdulillah. :')


We are Not Community, but We are Family (KLOVER)
Hihihi... Maaf LOH yah... Cuma foto ini ji yang ada di handphone-ku. Kalau mau ada wajahnya kirimkan segera ke saya nah. :D :P

Banyak hadiahnya loh... Ada piala, ada bingkisan, ada piagam penghargaan. Senangku... Heheheh...

Dan pada akhirnya... Kami memang bahagia...Untuk setiap perjuangan dan ketabahan selalu terselip nikmat yang luar biasa."Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah, yang kamu dustakan?" 


_The end_


Sepenggal kata dari kami...
Puji syukur kepada Allah yang memberikan karunia dan berkah untuk kita semua. Kesehatan dan ketabahan serta kekuatan.Ucapan terima kasih kepada orang tua kami di rumah. Yang selalu mendo'akan kami disetiap sujudnya.Terima kasih juga untuk keluarga besar KLOVER yang selalu mendukung apapun yang kamu inginkan.Dan terima kasih untuk mereka yang siap meluangkan waktunya membantu kami diperjalanan.Dan terima kasih juga untuk kritikan serta saran yang bisa membangun semangat kami untuk melangkah.Terima kasih. :')


  •  Besok kita makan-makan banyak. Bingkisannya masih rapi kok yah. :D :PJangan sampai ada yang tidak datang. Kecewa nanti. Makan-makan loh ini. Ini tidak gratis. Ini dibayar oleh keringat kita semua.

0 Response to "We are Not Community, but We are Family (KLOVER)"

Post a Comment