Toleransi Cinta

Salah satu dilema dalam membangun cinta adalah kesiapan memiliki dan dimiliki. Disaat seseorang memilih untuk membersamai orang lain, tentu saja harus menerima kalau kenyataannya dia juga dibersamai. Setiap pasangan adalah ketergantungan satu sama lain. Bukan perkara mudah tapi harus saling dimengerti.

Ibarat kupu-kupu membutuhkan sari bunga untuk bertahan hidup, bunga membutuhkan kupu-kupu untuk berkembang biak dan menghasilkan buah. Begitulah simpelnya kehidupan cinta dalam bayangan tiap orang. Namun setelah dijalani ternyata membangun cinta penuh dengan jatuh bangun, sendiri atau bersama.

Sebelum melangkah jauh untuk membangun istana cinta dibutuhkan pondasi yang kokoh, tentu saja harus menggunakan bahan yang terbaik. Salah satunya iman. Jika tidak beriman maka bahan yang lain seperti materi dan perasaan cinta itu sendiri tidak akan melekat dengan baik. Perekat terbaik dalam bahtera cinta adalah iman, jika belum kuat jangan lanjutkan pembangunan.

Jika pondasi telah kokoh maka bangunan diatasnya akan menjadi lebih kuat maka selanjutnya adalah bagaimana saling menguatkan saat terpaan masalah datang. Saling menguatkan bukan dengan salah satu pergi dan membiarkan yang lainnya bertahan sendirian. Atau salah satu mendominasi sehingga yang lainnya merasa dimandori dan dijajah. Cinta memang mudah untuk diungkapkan tapi untuk menjalaninya butuh kesiapan.

0 Response to "Toleransi Cinta"

Post a Comment