Hujan dan Kita yang Berjalan Setelahnya

Kenangan Kita Di Waktu Hujan

Rembesan air mengenai wajahku di kerai kaca mobil, aku suka hujan tapi tidak untuk saat itu, saat aku mengejar waktu yang ditentukan. Sedangkan riak wajah langit masih sangat masam, masih ingin menangis sejadi-jadinya, dan aku bingung mencarimu diantara lalu lalang pengguna jalan yang tak kukenali mereka siapa. Mencari batang hidungmu yang kurindukan, mencari simpul senyummu yang juga sama kurinduinya, tapi hujan masih saja mengguyur tempatku berdiri.

Hujan dan Kita yang Berjalan Setelahnya


Aku masih menunggu rintik-rintik basah itu berhenti, seolah waktu terbuang percuma dan kita masih harus menunggu lama. Hingga matahari tak lagi nampak memberi warna pada pelangi, jingga terlihat samar-samar, senja itu berbeda. Sedangkan kursi masih basah. Dan lalu, kita harus apa? Menunggu-hujan itu berhenti menangis.

Detik waktu masih memihak pada kita, membiarkan pertemuan diantara dua pasang mata yang sama, diantara rindu yang mengembang-kempiskan dada. Ini kali pertama kudapati hujan bersamamu, dipenghujung hari yang kunanti. Dalam selang waktu yang bergulir tanpa disadari, kita disana adalah apa yang sedang mencari jalan untuk ditapaki-berdua-hanya kita saja. Saat mata kita bertemu, dan tanganmu menggenggamku, menghangatkan jari-jariku yang kaku, mengiringku menyebrangi garis hitam-putih yang bising, kala itu aku menyadari hujan tengah menguji. Dan kita yang berjalan disana, menapaki jejak yang masih sama adalah yang akan menjadi pemenang. Aku, kamu, kita yang kumau. ~Faa'~Nuna-chan

Maros, 14 Oktober 2013

Related Posts :

  • Dan Pada Akhirnya Kita harus berhenti di sini. Tepat di mana jalan di depan kita tak lagi sama. Ada dinding yang dingin memisahkan. Membekukan rasa di hati k… Read More...
  • Haruskah Aku Bertanya? Kepada hati seorang wanita yang kini telah jatuh cinta. Surat ini kukirimkan agar dapat dia baca. Suatu sore yang jingga, dengan la… Read More...
  • Senja yang Membungkus Kita Di dalam bilik tua aku mengepung rindu agar tak menguap sesering mungkin. Menopang rasa yang kian membelenggu. Mungkin ini salahku, mencint… Read More...
  • Menatap Matamu, Cinta Aku mungkin telah lupa, lupa caranya mengeja kata. Sehingga banyak hal yang tak lagi bisa kutuliskan; termasuk besar cintaku kepadamu-yang … Read More...
  • KITA Ada kata yang tak sempat kuungkapkan pada pagi yang membuka mata. Untuk setiap hembusan napas yang kupunya, engkau adalah satu-satunya yang… Read More...

0 Response to "Hujan dan Kita yang Berjalan Setelahnya"

Post a Comment