Wanita Terhebat (Umarah Uzma)

Wanita Terhebat (Umarah Uzma)
Aku pernah bermimpi tentang masa dimana tidak ada lagi kebaikan di dalamnya. Disana, hanya ada aku dan orang-orang yang tidak kukenal siapa mereka. Disetapak yang kulalui semakin banyak duri kecil yang menghalangi. Sekejap aku berhenti, dari perjalan yang membuatku tertatih. Mencari tempat dimana seharusnya aku pergi. Dan aku hilang, tenggelam dalam kegelapan...

Saat aku terbangun, aku bertemu dengan seorang wanita. Awalnya kukira dia biasa saja; tak lebih dari biasanya. Bahkan aku melewatinya begitu saja. Namun, ada yang menarikku kembali, sebelum benarku berlalu dari tempatku berpijak. Matanya pancarkan keberanian, memberiku sebuah jawaban atas pertanyaan "Siapa Dia?" Aku yakin dialah wanita yang pantas kusebut dengan "Umarah Uzma", gelar yang sejak dulu kuinginkan. Aku melihatnya tersenyum, namun disana, di dalam hatinya ada luka yang dia sembunyikan. Aku tidak tahu harus bagaimana, rasanya aku ingin memeluknya erat. Aku ingin membebaskan rasa sesak dalam dadanya; yang juga pernah kurasa. Rasa yang sebenarnya lebih sering dia rasakan. Aku seolah tersihir olehnya, oleh kekuatan hatinya, oleh keikhlasannya yang merelakan apa yang juga sebenarnya menjadi harapannya. 

Aku... aku hanya bisa merapalkan do'a untuknya, yang lebih sering mendo'akanku meski aku tak meminta. Sebuah alasan kenapa aku memilih dia "sebagai" "wanita terbaik" adalah karena hatinya, lebih mulia daripada yang mereka lihat. 

Aku menyayanginya... meski aku hanya embun; yang ingin menjadi temannya; menemani kala dia mengalami kesulitan.

0 Response to "Wanita Terhebat (Umarah Uzma)"

Post a Comment