ADA.

Karya : Munifa

Di balik cerita terselip duka juga bahagia. Cerita selalu punya alasan kenapa harus diceritakan, kenapa harus dituliskan, atau sekadar didengarkan. Karena di balik cerita tersimpan makna yang tersirat tanpa kata, ada posisi yang harus dibayangkan jika tak ada gambarnya. Ada wajah yang harus diraba dengan pikiran tanpa disentuh oleh tangan. Namun, masih banyak yang menghindari cerita, masih ada yang tak mau bercerita, masih ada yang tidak ingin duduk mendengar cerita untuk tahu bagaimana alurnya, dan bagaimana kejadiannya. Tak ada, bukan! Hanya tidak banyak, itu saja!

Tak pernah seorang pun yang mau menulis tiap point-point yang sebenarnya bermanfaat.
Dalam cerita itu, kisah memang tak selamanya harus indah dan berakhir bahagia, mungkin saja alurnya bahagia lalu menjadi sangat buruk. Itulah cerita.

Ada perbedaan rasa, ketika bercerita tentang kebahagiaan dan kesedihan, ada perbedaan emosi ketika membaca dua cerita yang tak sama, ada yang mengganjal jika mendengar cerita yang belum selesai hingga waktu tak lagi ada. Selalu ada yang akan tersimpan sebelum menutup sampul cerita, terus membayangkan jika ingin juga merasakan hal menarik yang tercipta dalam sebuah kisah. Akan ada rasa iri jika ceritanya sangat membahagiakan, sangat marah jika ceritanya tak menyenangkan,mengecewakan, akan takut jika itu cerita yang menakutkan. Selalu ada rasa, selalu ada makna. Jika itu sebuah misteri, pasti ada ide untuk memecahkannya. Jika itu mencekam, akan ada keberanian untuk melawannya.

Dan selalu ada akhir untuk menutup segala cerita. End.

0 Response to "ADA."

Post a Comment