Terkurung Rasa Rindu

Aku terkesiap dalam lamunan, ketika cahaya alami menatapku di kejauhan. Aku bertengger di dinding sunyi; tanpa seorang kawan. Duniaku terasa begitu sunyi, disini, di rumah kotak tanpa mereka yang kusayangi.

Terkurung Rasa Rindu


Tiba-tiba rasa sedih mengurungku kembali, dalam keresahan yang semakin menelurkan rasa takut di benakku. Aku merasakan hal yang lain, yang berbeda, dan tidak bisa kuperhitungkan berapa kali itu menyiksa hariku sendiri. Degupan jantungku kini lebih cepat dari biasanya. Aku rindu, teramat rindu kepada dia, ibuku. Aku merasa dia memanggilku, tapi entah darimana datangnya suara itu. Mungkin karena aku berhalusinasi terlalu banyak tentang rumah, tentang aku dan dia yang kemarin bersama-sama menikmati debur-debur cahaya senja.

Disini, saat ini, aku ingin segera memeluknya, bersedekap dengan tubuh rentanya. Merasakan hangat kasihnya, dan menciumnya dalam-dalam; untuk membebaskan kerinduan yang bersemayam dalam dada.

Ibu...
Semoga dia baik saja disana. :'(

Parangtambung, 27 Februari 2014

0 Response to "Terkurung Rasa Rindu"

Post a Comment