Ingin kubaca hatimu
Merasakan dentuman jantungmu
Ketika malam dengan kelelahan
Kutitip do'a pada Tuhan
Untuk hati yang terperangkap cinta
Gelisah dan bahagia datang silih berganti
Seperti nada yang bernyanyi
Menulis duka yang tertawa
Di hatimu yang tersembunyi
Adakah namaku yang kau tulis?
Adakah langkah kita sejalan?
Meniti hidup bersama kita bahagia
Pada cinta yang terluka
Malam adalah waktu yang gelisah
Detik pergi tanpa perintah
Menyisakan cinta yang tak terlupakan

Rahasia yang terjaga
Halamannya tak pernah terbuka
Ceritanya masih tersimpan
Sebagai hadiah masa depan
Dalam halaman rahasia
Nama kita adalah satu
Satu cinta
Meski masih rahasia
Related Posts :
Indahnya Ramadhan #2
Embun di Pelupuk Mata
Coretan pena : Munifa
Fajar mulai menyingsingkan lengan
memberi warna pada wajah dunia
kelam kini bias oleh… Read More...
Mencarimu Diantara Cahaya
Senja dan seperangkat rindu mulai menjelma dalam rupa bayang-bayang. Tentang pertemuan tanpa tatap mata. Ketika dua tangan tak dapat saling… Read More...
Indahnya Ramadhan #4
Senja Empat Ramadhan
Catatan Hati: Munifa
tak terasa waktu begitu cepat berlalu
di sudut kota ini
aku masih sibuk merapal do'a
… Read More...
Indahnya Ramadhan #3
Sendiri Menikmati Masakan Ibu
Coretan pena : Munifa
Waktu membiusku dalam kantuk
ah aku lupa
ini sudah hampir imsak
di depanku
bingki… Read More...
Indahnya Ramadhan #5
Di Rumah Mamak
Catatan Hati: Munifa
Petang kembali membelenggu hari
yang makin pekat oleh kegelapan
melahap jalan-jalan yang berdebu
m… Read More...
0 Response to "Halaman Rahasia"
Post a Comment