Catatan Pagi

Catatan Pagi


Bermula dari ruh, kembali menjadi jiwa. Berpaur padu bersama diri terlentang dalam lingkaran kehidupan. Sehembus udara membangkitkan seluruh kekuatan dan jadilah seorang aku manusia baru terlahir sebelum mati. Seberkas cahaya menerangi mata gelap; menyeruakkan ketenangan. Suara embun berdayu terdengar menyuarakan kedamaian. Lengkungan garis di lingkaran kepala menenangkan segalanya. Perlahan mengatur dentuman jantung menstabilkan keseimbangan jiwa serta raga yang begitu lemah. Menghela sedikit perlahan namun pasti sehembus nafas, menyeimbangkan akal dan pikiran tetap terarah dan searah sama. Membias warna-warna memisah, membentang langit biru bersama hijau taman jiwa. Menjamah keindahan yang cipta dan tercipta oleh sentuhan lembut lebih dari kelembutan. Ketenangan dalam kedamaian, merasuki rongga imajinasi, masuk menguji setiap cabang pikiran tentang dunia, waktu, dan kehidupan. 

Ini belum berakhir, masih terlalu pagi untuk berakhir. Semua menjadi indah jauh indah, mendekati keindahan abadi. Dunia pagi adalah waktu hidup bermula. Setinggi Matahari menyinari alam cipta Tangan Allah.  Semerbak bau bunga tercium menyejukkan hingga sanubari melayang tak pasti.  Bercak-bercak biru menyatu menyatukan langit bersama berkas putih menambah keindahan. Percak-percik embun memantulkan cahaya membentuk tujuh warna dasar pelangi kecil yang hanya bisa nampak jika jeli mata memastikan. Pagi nan indah selalu terindah.



Masih di pembaringan malam. Tak sedikitpun mencoba untuk sekedar meluruskan tangan. Masih tetap pada posisi ternyaman, rasanya waktu terasa begitu lama membuatku aman. Sungguh nyaris, tak sedikitpun rasa semangat menguatkan hasratku, yang ada hanya rasa MALAS yang menjatuhkan mentalku. 

Catatan Pagi


Celah-celah kecil telah ditempati berkas cahaya yang sejak tadi berlomba berkejaran mengambil tempat dalam celah itu. Masih terlalu pagi, sangat pagi untuk hari yang akan terasa lama dan panjang waktu yang tak akan terhitung. Masih terbaring, bermalas-malasan dan tak sedikitpun niat untuk beranjak. Aku sedikitpun tak mengerti mengapa? Bahkan hari ini memang sangat berbeda, sangat berbeda. Untuk menjiwainya saja harus dengan cara yang berbeda, seperti.

0 Response to "Catatan Pagi"

Post a Comment