Indahnya Ramadhan #5

Di Rumah Mamak

Indahnya Ramadhan #5
Catatan Hati: Munifa

Petang kembali membelenggu hari
yang makin pekat oleh kegelapan
melahap jalan-jalan yang berdebu
membawa kesunyian pada dinding-dinding berlapis kayu

Desir angin menyambar pintu-pintu rumah yang masih menggantung
menggugurkan semangat memekarkan kantuk,
memaksa mata menyimpan lelah
di lemari rasa yang kian lapuk

Berada di sini
di rumah ini
kurasa kehangatan siap memeluk setiap waktu
membiaskan rindu pada kenangan masa lalu
aku masih ingin di sini
menjadi anak ibu yang berlari dengan kaki kecil
menelusuri setiap ruang dan lorong sempit
bertualang dalam ranah imaji yang hanya bisa kunikmati
sendiri

Tak ada batasan
antara dunia nyata dan bayang-bayang semu tentang dunia luar
aku masih ingin di sini
di rumah ibu yang sederhana ini


Maros, 22 Juni 2015


Related Posts :

  • Keluargaku Anugrah Terindah Hidupku Tercipta karena sebuah ikrar suci Dari keikhlasan seorang laki di atas kitab hijau dan coklat tua yang menjadi saksi Dan ketulusan wanita… Read More...
  • Aku Rindu Kita yang Kemarin Karya : Munifa Mataku mulai sembab Menapaki jejak yang tersapu angin Rintihku mungkin tak jua kau dengar Lantaran jemarimu sibuk mengoyak … Read More...
  • Oh Peter Dan... malam terus mengusik ketenanganku... Menyembunyikan bintang dan rembulan dari pandanganku Kemana hendak aku mengadu Sedangkan hati… Read More...
  • November Rain  Karya: Munifa Embun di kaca jendela masih tersisa Meninggalkan jejak hujan di kemarau yang panjang Selamat pagi katamu menyapa… Read More...
  • Aku Rindu Kita yang Kemarin Mataku mulai sembab Menapaki jejak yang tersapu angin Rintihku mungkin tak jua kau dengar Lantaran jemarimu sibuk mengoyak kertas di k… Read More...

0 Response to "Indahnya Ramadhan #5"

Post a Comment