Sendiri Menikmati Masakan Ibu
 |
Coretan pena : Munifa |
Waktu membiusku dalam kantuk
ah aku lupa
ini sudah hampir imsak
di depanku
bingkisan kecil imut menatapku dengan tersenyum
haruskah?
aku tidak harus makan
pikirku
ini sudah hampir imsak
sebentar
katanya
cicipilah barang sesuap saja
tidakkah ibu akan kecewa?
ia membuatnya dengan penuh cinta
sesuap saja
membuat airmata tumpah berserakan
ibu
aku ingin pulang
Parangtambung, 20 Juni 2015
Seberapa besarkah kasihmu kepada ibu?
Bisakah kau membandingkannya dengan kasih sayang yang ia miliki?
Di sana, di sudut jendela ia pasti menangis.
Dua anaknya tak ada di sisi.
Maafkan aku ibu.
Aku masih membuatmu menangis.
Sumber gambar: http://kaskushootthreads.blogspot.com//
Related Posts :
Aku Rindu Kita yang Kemarin
Karya : Munifa
Mataku mulai sembab
Menapaki jejak yang tersapu angin
Rintihku mungkin tak jua kau dengar
Lantaran jemarimu sibuk mengoyak … Read More...
Aku Rindu Kita yang Kemarin
Mataku mulai sembab
Menapaki jejak yang tersapu angin
Rintihku mungkin tak jua kau dengar
Lantaran jemarimu sibuk mengoyak kertas di k… Read More...
Keluargaku Anugrah Terindah Hidupku
Tercipta karena sebuah ikrar suci
Dari keikhlasan seorang laki di atas kitab hijau dan coklat tua yang menjadi saksi
Dan ketulusan wanita… Read More...
November Rain
Karya: Munifa
Embun di kaca jendela masih tersisa
Meninggalkan jejak hujan di kemarau yang panjang
Selamat pagi katamu menyapa… Read More...
Oh Peter
Dan... malam terus mengusik ketenanganku...
Menyembunyikan bintang dan rembulan dari pandanganku
Kemana hendak aku mengadu
Sedangkan hati… Read More...
0 Response to "Indahnya Ramadhan #3"
Post a Comment