Indahnya Ramadhan #1

Sepiring Nasi Dari Ibu

Indahnya Ramadhan #1
Coretan Pena: Munifa

Bulan bercumbu di balik keremangan
Sedikit demi sedikit tak kasat oleh mata
Membentuk sabit di seberang lautan
Melengkung senyum tanda Penciptaan

Diantara fatamorgana dunia
Satu bulan yang paling bersinar
Menanti gema adzan berkumandang dari segala penjuru
Menyambutnya dengan hati lapang
Kekasih telah kembali
Kekasih yang telah lama pergi
Bisik dalam khusyuk
Teriring tangis penuh haru

Ada yang pergi tak untuk kembali
Hanya do’a untuk kelapangan surga
Ada yang jauh dibentengi bukit dan lautan membentang diantaranya
Memisahkan jarak
Ibunda merintih
buah hati belum juga kembali
Segeralah pulang nak!
Ibu ingin memasak nasi untuk kita sahur nanti
Lirihnya di balik layar handphone ini


Related Posts :

  • Luka yang TersisaKepada hati yang masih menyimpan sisa luka~semoga kelak kau kan bahagia. Pedih tergores dalam sukma Hingga kering air mata tak ber… Read More...
  • Indahnya Ramadhan #1 Sepiring Nasi Dari Ibu Coretan Pena: Munifa Bulan bercumbu di balik keremangan Sedikit demi sedikit tak kasat oleh mata Membentuk… Read More...
  • Mencintaimu dengan Terlalu Aku hanya wanita biasa yang ingin terus mencintaimu meski setiap waktu kutak tahu apapun tentangmu... Ini aku... Aku hanya ingin menjadi s… Read More...
  • Setelah Air Mataku Kau Bendung Aku percaya pada takdir yang mempertemukan kita, deretan peristiwa yang telah terjadi  kusimpan rapi; sebagai rekam jejak kenangan yan… Read More...
  • Aku PadamuAngin berembus membangunkan dari lelap tidurku Kuintip langit dengan tempias sinar bulan; yang masih sibuk mengawasiku Lautan bintang  … Read More...

0 Response to "Indahnya Ramadhan #1"

Post a Comment