Masih Menunggumu Bicara

Andai engkau tahu, betapa terluka aku menjaga hatiku-sendiri. Yah, seandainya engkau tahu aku, selalu mendoakan agar kita tetap baik-baik saja. Aku tidak pernah ingin mencoba apalagi mengharapkan kisah kita harus sampai pada lembaran terakhir tanpa embel-embel bahagia.

Malam ini, yang tersisa hanya aku saja-berdua dengan laptop tuaku yang mulai lelah. Sepi... dan kau tak hadir menemani. Aku hanya bisa membaca percakapan kita yang-tidak terlalu sering, lantaran kesibukanmu-yang tidak bisa aku persalahkan. Ada perasaan sedih, karena pesan terakhirku tak kau baca lagi.

Banyak yang ingin kutanyakan padamu. Banyak cerita yang ingin kubagi denganmu. Tapi bagaimana mungkin jika suasana hatimu sedang tak ingin diganggu?
Setiap waktu, aku mencuri-curi kesempatan mengetik pesan lugu padamu. Pesan yang menjadi tamengku setiap waktu. "Sedang apa? Masih sibuk? Sudah makan belum?" Pesan yang selalu mengawali percakapan kita. Percakapan yang tak-lebih lama dari sebuah pesan singkat biasa-seorang teman. Tapi itu tak jadi masalah untukku, karena kutahu kesibukanmu yang begitu tak bisa membiarkanmu sejenak duduk menyeruput kopi di gelasmu. 

Walau kadang aku sedikit marah, bukan padamu. Tapi pada-siapapun yang mengirimu pesan tanpa tahu kesibukanmu. Pada-siapapun yang meminta banyak tanpa peduli kau yang sedang lelah. Kadang, aku yang merasa lelah. Lelah melihatmu dengan mata tegang di depan layar laptop lantaran harus menyelesaikan permintaan mereka yang berulang-ulang. Tapi, katamu. Itu tanggung jawabmu. Aku mengalah, itu memang benar.

Aku tak menyesali keadaanmu. yang tak punya waktu banyak untukku. Aku masih bisa sabar menunggumu kembali ke rumah. Mengirimiku pesan sebelum menyimpan lelah di lemari rasa. Hanya saja, malam ini berbeda. Kau marah. Kau tak hiraukan panggilanku di handphone-mu. Aku tahu ini salahku. Lagi. Salahku karena bertanya padahal kau sedang lelah. Aku hanya tak ingin ada dusta yang membuat kita kembali goyah.

Masih Menunggumu Bicara

Di sini...
Aku masih menunggumu bicara.

0 Response to "Masih Menunggumu Bicara"

Post a Comment