1 Comment Cerita Kita, cermin, Curahan Hati Edit Haruskah Aku Bertanya? Kepada hati seorang wanita yang kini telah jatuh cinta. Surat ini kukirimkan agar dapat dia baca. Suatu sore yang jingga, dengan ... Baca Saika
Add Comment cermin, Puisi Edit Sebelum Subuh Menggelar Tikarnya Kerlip bintang bertabur di angkasa pura. Seiring berlalunya senja bersama angan-angan. Aku dan juga rinduku masih betah menanti cinta. Berh... Baca Saika
Add Comment cermin, Puisi Edit Mencarimu Diantara Cahaya Senja dan seperangkat rindu mulai menjelma dalam rupa bayang-bayang. Tentang pertemuan tanpa tatap mata. Ketika dua tangan tak dapat saling... Baca Saika
Add Comment Puisi Edit Indahnya Ramadhan #5 Di Rumah Mamak Catatan Hati: Munifa Petang kembali membelenggu hari yang makin pekat oleh kegelapan melahap jalan-jalan yang berde... Baca Saika
Add Comment Puisi Edit Indahnya Ramadhan #4 Senja Empat Ramadhan Catatan Hati: Munifa tak terasa waktu begitu cepat berlalu di sudut kota ini aku masih sibuk merapal d... Baca Saika
Add Comment Puisi Edit Indahnya Ramadhan #3 Sendiri Menikmati Masakan Ibu Coretan pena : Munifa Waktu membiusku dalam kantuk ah aku lupa ini sudah hampir imsak di depanku ... Baca Saika
Add Comment Puisi Edit Indahnya Ramadhan #2 Embun di Pelupuk Mata Coretan pena : Munifa Fajar mulai menyingsingkan lengan memberi warna pada wajah dunia kelam kini bias ... Baca Saika
Add Comment Puisi Edit Indahnya Ramadhan #1 Sepiring Nasi Dari Ibu Coretan Pena: Munifa Bulan bercumbu di balik keremangan Sedikit demi sedikit tak kasat oleh mata Membe... Baca Saika
Add Comment Curahan Hati Edit Menantimu, Di Sudut Malam Denting waktu masih terus bergulir. Siluet kelam malam mengintip di balik jendela tanpa kanopi. Di sana, diantara dedaunan bulan tersenyum ... Baca Saika