Selamat Malam Ksatria Abu-abuku

Selamat malam, ksatriaku...
Sebelum malam melarutkan kita dalam mimpi, izinkan aku bercerita tentang impian dan harapanku-untuk kita. Harapan yang selalu terucap begitu saja disetiap do'aku, setiap malam sebelum lelap menidurkanku. Tentang deretan impian yang-nanti-ingin kuhapus bersamamu dari daftar impianku. Lalu, kita menuliskan impian-kita-yang baru. Yang utuh. Benar-benar utuh.

Selamat Malam Ksatria Abu-abuku

Ksatriaku, meski kamu tidak memakai baju baja untuk melindungiku, aku percaya ketulusanmu akan menjagaku. Walau kamu tak punya senjata untuk menjauhkanku dari bahaya, aku percaya kasihmu akan membawaku pada kebahagiaan. Aku akan selalu percaya. Karena cinta mengajarkan kita untuk saling percaya, sebab tanpa kepercayaan cinta tidak akan bertahan. Apakah kamu percaya?

Bagi sebagian orang, kepercayaan hanya bisa diberikan sekali saja. Setelah percaya itu disia-siakan, mereka tidak akan memberi kepercayaan lagi. Atau mungkin mereka akan kembali percaya, tapi dengan porsi yang berbeda, lebih sedikit, bahkan hanya secuil-mungkin. Tapi, bagiku kepercayaan tetaplah kepercayaan. Walau sesering mungkin aku merasa sakit, karena cemburu, atau karena tak ada kabar darimu, aku masih bisa percaya. Percaya karena aku memiliki harapan bahwa kamu akan menyadarinya. Percaya dengan harapan kamu akan menyadari kepercayaan yang kupunya benar-benar nyata. Percaya dengan harapan kelak tidak lagi akan terulang. Harapan bersamamu, selalu membuatku percaya.

Mungkin, ada yang menganggap ini bodoh. Tapi itulah kenyataannya. Selain karena harapanku, aku selalu percaya bahwa setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu menunjukkan kebenaran. Apakah kamu percaya? 

Selamat malam, ksatria abu-abuku. Kelak abu-abu itu akan menjadi putih. Aku percaya. :)

Sumber gambar : http://tintaalieshakirana.blogspot.com/2012/05/promo-kau-imamku.html

0 Response to "Selamat Malam Ksatria Abu-abuku"

Post a Comment