Dalam hidup ini, terlalu banyak yang tak ingin kulewatkan;
untuk kujalani bersamamu. Terpaan angin, debur ombak, kehangatan matahari,
dinginnya malam, dan karut-marut kehidupan. Di permukaan ada banyak cerita
tentang kisah, tentang dua orang manusia, tentang cinta dan cita-cita. Hanya saja,
cerita mereka berbeda tak sama satu dan yang lainnya. Termasuk cerita tentang
kita-aku dan kamu-yang harus saling menjaga untuk tetap utuh dalam satu
harapan.
Sebagian kisah harus berhenti sebelum sampai pada akhir
ceritanya, sebagian yang lain tetap meniti jalannya untuk menemukan kebahagiaan
pada waktunya. Dan yang lainnya ada yang tak ingin memulai sebab takut akan
menemui kegagalan di dalamnya. Namun, kita memilih tetap bertahan walau kita
tak pernah tahu kemana kita akan dibawanya.
Kita pernah dipeluk kehilangan, pernah bertemu kegagalan,
kita pernah saling meragukan, dan tak jarang kita selalu merasa kecewa. Lalu
dengan keyakinan kita kembali membangun kepercayaan, menghapus kekecewaan,
mencari kepastian. Kamu yang dengan kepiawaianmu selalu melukis simpul
senyumku. Kamu yang mengajariku tertawa saat dalam keterpurukan. Aku ingin
tetap berada di jalan ini bersamamu. Meski pilu akan kita kecapi, walau derita
terus melingkupi. Maka dengan keikhlasan tuntun aku ke jalan yang tak ada batas
antara mataku dan matamu. Jalan yang memberi ketenangan di setiap sujudku. Tahukah kamu, aku pernah bermimpi, kita akan bergandengan
mengalahkan penderitaan, duduk berdua; beranjangsana disinggasana cinta. Saling terikat untuk saling menjaga.
Sumber gambar: http://amaradio.ro/calea-mea-astazi-vorbim-despre-mooji-cu-georgeta-yeti-popescu
0 Response to "Cinta Tuntun Aku Di Jalanmu"
Post a Comment