Sebelum aku benar-benar jauh, izinkan aku mengungkapkan sekelumit rasa dengan aksara-aksara yang biasa; yang sering engkau baca. Kutitipkan cinta di dalamnya, bersamanya rindu jua bertahta; berhimpun di bilik rasa, yang telah lama dibuka, olehmu saja.
Dan tentang rasa itu, tentang rindu yang terus mengurungku, aku tak punya tempat untuk mengadu. Bahwa, aku tak lagi bisa menyembunyikannya. Kemanapun kakiku melangkah, dan kemanapun aku ingin pergi. Tapi akhirnya aku, tak bisa apa-apa.
Sesering mungkin aku mencoba untuk tidak mengikuti hasratku; yang merindumu sangat lama. Aku terus mencoba untuk menguatkan tabula rasa dalam diriku. Agar aku teguh, dan melupakan segalanya; yang terjadi diantara jari-jari kita; antara tatapan mata kita; antara dua hati kita.
Namun, aku gagal. Aku bahkan tidak kuasa menahan gejolak dalam diriku; bahwa aku ingin tinggal sebentar saja; meski sebentar saja untuk melihatmu tersenyum. Aku tidak bisa mencadangkannya, sebab rindu itu terlalu kuat; menancap; dan membunuhku perlahan.
Sumber gambar : Endritimes
Diadopsi dari catatan Facebook Munifa Unhy
0 Response to "Tabula Rasa yang Gagal Kucadangkan"
Post a Comment